BoJ
mempertahankan kebijakan moneternya dan didukung melakukan wait and see dari
penasihat PM Abe, yang mengkhawatirkan penambahan stimulus yang lebih banyak
bisa berdampak pada jatuhnya yen kelevel membahayakan, menurut pejabat
administratif di bank sentral.
boJ
mengjutkan pasar pada tahun lalu dengan menambah paket bantuan stimulusnya dengan
maksud untuk mencegah harga minyak yang turun berdampak pada inflasi, namun
sejak penambahan stimulus, harga minyak kembali jatuh sebanyak 50% dan inflasi
turun dibawah 1% menambah ekspektasi BoJ untuk melonggarkan kembali kebijakan
moneternya.