Data trade balance atau defisit perdagangan Jepang dilaporkan sebesar 0,93
triliun yen atau lebih baik dari perkiraan dan angka defisit dibulan sebelumnya
sebesar 0,99 triliun yen. Nilai ekspor Jepang tumbuh untuk tiga bulan
berturut-turut hingga November dari tahun lalu, tetapi lebih lambat
dibandingkan ekspektasi meskipun Yen sempat merosot. Hal ini dikarenakan
lambannya permintaan di Asia dan Eropa, sehingga meredam perdagangan dari
Jepang.
Kementrian Keuangan Jepang pada hari Rabu (17/12) pagi ini melaporkan kenaikan
ekspor pada bulan November hanya mencapai 4.9 persen, lebih lemah dibandingkan
dengan ekspektasi ekonom Reuters yang mengharapkan kenaikan hingga 7.0 persen
dan turun hampir setengah jika dibandingkan dengan perolehan 9.6 persen pada
bulan Oktober.
Kelemahan dalam ekspor dianggap sebagai dampak gabungan dari kenaikan pajak pada bulan April lalu, sehingga menjerumuskan perekonomian ke dalam kontraksi resesi di kuartal kedua hingga September.
Pasangan mata uang USDJPY saat ini bergerak dilevel 116.70an per dolar, kemarin sempat kearea 115.58 per dolar yang merupakan level terkuat untuk yen dalam satu bulan terakhir.
Kelemahan dalam ekspor dianggap sebagai dampak gabungan dari kenaikan pajak pada bulan April lalu, sehingga menjerumuskan perekonomian ke dalam kontraksi resesi di kuartal kedua hingga September.
Pasangan mata uang USDJPY saat ini bergerak dilevel 116.70an per dolar, kemarin sempat kearea 115.58 per dolar yang merupakan level terkuat untuk yen dalam satu bulan terakhir.
Author Paulswen / Pin BB
2A6066FB
(17/12/14
Pkl 10.31 Wib)
BURUAN REGISTER SINYAL TRADING SIMPRO SEKARANG
JUGA CLICK HERE
Testimony
Profit Trading :
Training
Forex & Emas :
Informasi
Hubungi :
Team
Simpro HP / WA 0813 8072 5502
Tidak ada komentar:
Posting Komentar